Powered By Blogger

Thursday 4 July 2013

Resistor Bagian Pertama - Perkenalan

Resistor adalah komponen pasif elektronika yang berfungsi menahan arus listrik. Menahan arus listrik di sini bertujuan agar mendapatkan output arus listrik yang diinginkan untuk dialirkan/dimanfaatkan/mengaktifkan komponen elektronika lainnya. Contoh sederhana pemakaian resistor terdapat pada rangkaian dasar LED (Light Emiting Diode), berikut gambar rangkaiannya :









Gambar 1. Rangkaian Dasar LED
Dimana :
Vs DC = Voltage Source Direct Current/ Tegangan Sumber Arus Searah
R         = Resistor
LED    = Light Emiting Diode

Nah bagaimana menentukan nilai resistor tersebut agar LED menyala? Silakan baca artikel berikut.
Kembali ke topik mengenai resistor. Dilihat dari fungsinya resistor memiliki beberapa jenis (silakan baca artikel ini) termasuk resistor fixed. Resistor fixed yang biasa di jual di toko – toko penjual komponen elektronika yang admin ketahui menjual resistor dengan bahan komposisi karbon atau umum di sebut resistor keramik.












[1]Gambar 2. Resistor Komposisi Karbon
[1]Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.











[2]Gambar 3. Bagian-bagian resistor komposisi karbon
[1]Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak. Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara beberapa miliohm hingga 22 Mohm
Ada juga Resistor Film Karbon/ Resistor Batu



[3]Gambar 4. Resistor Film Karbon/Resistor Batu
[1]Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.

Sumber :

No comments:

Post a Comment